3 Standar Seragam Kerja
Pada prinsipnya ada 3 hal yang akan kami jadikan panduan dasar (sebagai standar seragam kerja) dalam mengerjakan pesanan seragam, yaitu:
- Kualitas bahan/kain seragam dan aksesoris
- Kualitas pengerjaan
- Akurasi waktu produksi
1. Kualitas kain dan material aksesoris
Hal pertama yang bisa dilakukan untuk menerapkan standar seragam kerja adalah pengecekan kualitas kain.
Setelah order pesanan seragam diterima, hal pertama yang dilakukan adalah pembelian bahan (kain) dan juga aksesoris yang akan digunakan. Misalnya, telah disepakati penggunaan bahan American Drill.
Karena di pasaran seperti kita tahu ada berbagai macam merek bahan American Drill, maka untuk memastikan bahan American Drill tersebut berkualitas dilakukan check list beberapa hal :
- Bahan tidak luntur
- Bahan dikenal awet warna dan cukup kuat
- Bahan tersebut American Drill original dan minimal telah ada SNI nya
- Bahan merek tersebut dikenal jarang terdapat cacat dalam setiap roll an nya
Pemilihan bahan juga terkait dengan budget yang akan dikeluarkan oleh klien/customer. Berbagai merek hanya dari satu jenis bahan saja, dengan rentang harga yang beragam.
Tugas dari Vendor konveksi seragam adalah menemukan harga terbaik yang disesuaikan dengan anggaran/budget yang dimiliki.
Begitu juga dalam hal pemilihan bahan aksesoris yang akan digunakan. Mulai dari jenis kancing yang digunakan, jenis scothlite, velcro, karet dan juga perekat atau sering disebut juga prepet. Hampir semua aksesoris tersebut PASTI memiliki kualitas yang bertingkat.
Tentu saja istilah ada harga ada barang berlaku untuk kondisi ini, namun satu hal yang menjadi prinsip kami adalah OPTIMALISASI BUDGET yang dapat diartikan kami akan selalu memakai/memilih aksesori yang terbaik disesuaikan dengan budget seragam yang dipesan.
2. Kualitas pengerjaan seragam
Prinsip utama pengerjaan seragam adalah mengacu pada tiga faktor utama yaitu : Fungsi, Tampilan, dan Kenyamanan. Secara umum untuk menilai kualitas seragam bisa dilihat dari :
A. Kualitas jahitan seragam
Secara umum standar seragam kerja untuk kualitas jahitan dapat diperhitungkan dari 4 hal, yaitu :
- Pola baju dibuat berdasarkan konsep keseimbangan bentuk, kenyamanan, dan estetika.
- Kerapihan jahitan mengikuti pola potong kain.
- Jahitan lebih kuat dengan menerapkan kerapatan jahitan 10-11 stik (tusukan jahit) per inchi.
- Penggunaan mesin jahit yang tepat, mesin bordir dan mesin pendukung produksi yang masih fresh (peremajaan mesin lama), untuk meningkatkan kualitas jahit
B. Jahitan bartack kemeja
Penjelasan ilustratif dari bartack adalah jahitan rapat sejajar untuk menguatkan bagian yang rawan lepas jahitan pada baju. Ada beberapa bagian baju yang dianjurkan untuk dijahit bartack, diantaranya adalah :
- bagian pinggir saku. Bagian ini termasuk rawan lepas jahitan karena seringnya aktivitas tangan memasukkan dan mengeluarkan barang ke dalam saku.
- bagian ujung lengan bawah.
- bagian pertemuan jahitan yang rawan lepas lainnya, seperti di bagian belahan kemeja samping (jika berupa belahan)
Untuk model-model kemeja kerja bisa dilihat di kategori produk kemeja kerja
C. Jahitan bartack celana
Bartack di bagian celana berupa jahitan rapat sejajar yang dilakukan untuk menguatkan bagian yang rawan lepas jahitan. Beberapa bagian tersebut diantaranya adalah :
- Tali ikat pinggang dengan jahitan bartack ganda atas dan bawah
- Saku dengan jahitan bartack ganda atas dan bawah
- Saku belakang dengan jahitan bartack ganda atas dan bawah
- Selangkangan dalam
- Plaket celana depan (bagian bawah resleting)
3. Akurasi waktu produksi
Secara umum untuk menentukan standar seragam kerja waktu produksi, yang kami gunakan sebagai acuan adalah :
1.Deadline order klien. Untuk waktu produksi standar dengan jumlah produksi seragam kerja 48 pc – 300 pc, waktu produksi yang kami tetapkan adalah 2-3 minggu. Untuk permintaan khusus, waktu produksi tersebut bisa dinegosiasikan lebih lanjut.
2.Jumlah antrian produksi yang sedang berjalan. Antrian produksi dalam hal ini meliputi Tahap Pra Produksi. Produksi, dan Finishing.
Pada tahap pra produksi ini pekerjaan yang dilakukan antara lain : Persetujuan Sampel, Persiapan bahan, dan Pemotongan Bahan/kain.
Pada tahap produksi pekerjaan yang dilakukan antara lain : Bordir/Sablon, dan Proses jahit.
Pada tahap finishing pekerjaan yang dilakukan antara lain : pasang aksesoris, buang benang, dan steam
3.Jumlah Operator Produksi yang ada.
Panduan waktu produksi ini dapat juga dilihat di halaman Panduan Waktu Produksi
Itulah beberapa hal yang menjadi dasar penentuan standar seragam kerja, semoga bisa memberikan gambaran dan pertimbangan dalam mememutuskan rencana pembuatan seragam kerja.